Permata Ayu, Ardianti (2015) Relasi Dalam Pergeseran Fungsi Ruang Dan Kelas Masyarakat Pengguna Ruang Terbuka Hijau Studi Kasus: Taman Suropati. Masters thesis, Sekolah Pascasarjana IKJ.

Text organized.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Dewasa ini, era pasca reformasi, taman kota memiliki fungsi lebih dari sekedar penghijauan atau menambah nilai estetis dalam suatu tata kota. Kini masyarakat dari berbagai kalangan dan kelas seperti para seniman yang meng-apresiasikan karya, komunitas sosial yang saling bertemu, pe-bisnis yang bertemu klien, mahasiswa yang mengaspirasikan suara, hingga orang yang hanya duduk-duduk, jalan-jalan maupun berolahraga sambil menikmati keindahan taman, mereka menggunakan fasilitas umum ini dengan baik. Bahkan kini beberapa taman kota dilengkapi fasilitas wi-fi, dan semua orang pun dapat menggunakannya dengan bebas. Berbeda pada era sebelumnya, pada era Soekarno, taman kota digunakan sebagai tempat mobilisasi politik yang tentunya banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang mengisinya. Sedangkan di era Soeharto, taman kota atau area terbuka hijau ini sangat dijauhi oleh komunitas sosial terutama masyarakat kelas atas. Mereka cenderung berkumpul di ruang tertutup seperti diskotik, klub, kafe, dan tempat lain sejenisnya. Fungsi taman kota tersebut bergeser dari hanya sekedar ruang terbuka hijau untuk vegetasi kota menjadi tempat yang dapat menampung dan mengumpulkan masyarakat dari berbagai kalangan dan kelas, serta dapat dijadikan sebagai tempat alternatif para seniman mengapresiasikan karyanya ke publik secara umum, “place become space”. Apakah bergesernya fungsi ini dibangun oleh wacana-wacana kekuasaan atau hanya sekedar gaya hidup masyarakat urban di Jakarta yang terjadi secara accidental. Studi ini mengkaji secara diakronis bagaimana taman kota sebagai area terbuka hijau telah mengalami pergeseran fungsi maupun kelas masyarakat yang menggunakannya, serta menggunakan pendekatan analisis cultural studies.

Actions (login required)

View Item