murti, danu representasi Magical realisme dalam Sinematografi film Sarvani Bhutani. Insitut Kesenian Jakarta.

Preview

Text Jurnal Imaji Penggunaan Ruang_Danu Murti, M.Sn.pdf Download (369kB) | Preview

Abstract

Abstrak Lukisan dengan gaya magical realism mempunyai karakter memunculkan segala hal yang berkaitan dengan magis dan mistik yang menolak dari ciri empirisme, baik dalam hal kepercayaan agama, dongeng, legenda yang ada dalam masyarakat yang bersifat mistis, magis, mitos dan legenda yang ada dalam masyarakat., gaya ini diadaptasi sebuah film melalui sinematografi. Seorang sinematografer dapat membuat disain dalam sebuah film dengan mengambil referensi dari media seni lain khususnya seni lukis, yang disesuaikan dengan cerita yang tertulis dalam skenario. Tulisan ini berisi riset berdasarkan praktek, berupa studi kasus tentang komposisi gambar dan warna pada sebuah film pendek. Film pendek berjudul Sarvani Bhutani yang berlatar pada tahun 1940 mengisahkan Sadya dan Putri, sepasang suami istri yang melakukan pernikahan nyerod, yakni pernikahan tabu yang dilakukan oleh perempuan dari kasta yang lebih tinggi dengan seorang lelaki yang berasal dari kasta rendah. Mendapatkan hukuman dengan hidup terasing di dalam hutan. Sadya yang berburu sejak usia muda, terjebak dalam situasi mencekam karena kemarahan Roh hutan akibat keserakahannya dalam berburu untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan diperdagangkan ke pihak kolonial dianalisis dengan menggunakan teknik komposisi dan warna menurut Joseph Mascelli. Hasilnya sinematografi dalam film Sarvani Bhutani menggunakan komposisi balance dan unbalance serta warna-warna dingin dan hangat dengan high contrast untuk melambangkan misterus, ketegangan, dan kehilangan. Kata kunci: magical realism, sinematografer, komposisi, warna

Actions (login required)

View Item